Kelenteng Hoo Tong Bio – Kelenteng didirikan oleh komunitas Cina setelah mereka memutuskan diri untuk menetap di suatu tempat. Perkembangan permukiman baru bagi orang Cina yang cukup luas pada sebuah kota, selalu diikuti dengan pendirian kelenteng baru
Kelenteng Hoo Tong Bio berdiri pada tahun 1784. Kelenteng ini untuk pemujaan Tri Dharma: Taoisme, Khong Hu Chu dan Buddha. Kelenteng ini menyembah dewa lokal bernama Tan Hu Jincin, selain dewa-dewi dalam ajaran Tri-Dharma. Dari cerita turun-temurun, Tan Hu Jincin berasal dari Propinsi Kwan Tung yang terkenal sangat pintar dalam berbagai pengetahuan dan ketrampilan antara lain sebagai sinse, pakar hong shui, arsitek bangunan dan pertamanan
Dalam perkembangannya, kelenteng Hoo Tong Bio menjadi pusat atau ‘ibu’ bagi tujuh kelenteng yang menyembah Tan Hu Cinjin di Jawa Timur dan Bali. Tujuh kelenteng itu yakni kelenteng Tik Liong Tian di Rogojampi (Banyuwangi), kelenteng Poo Tong Bio di Besuki (Situbondo), kelenteng Liong Coan Bio (Probolinggo), serta 4 kelenteng Gongzhu Miao yang berada di Jembrana, Buleleng, Kuta dan Tabanan. Kelenteng Hoo Tong Bio menjadi kelenteng terbesar dari tujuh kelenteng cabangnya (IN)