Safety In Seventeen

by Kisma Donna Wijaya (DPC HPI/Himpunan Pramuwisata Indonesia), Banyuwangi – Jawa Timur. HPI/ITGA (Indonesian Tourist Guide Association). Member of WFTGA (World Federation of Tourist Guide Association)

Tips pra dan pendakian malam ke Kawah Ijen:

1. Tidur yang cukup setelah jam makan malam pukul 19.00
2. Memakai celana lapangan berbahan sebisa mungkin bukan jeans & base layer/jaket yang windproof. Atau jaket tebal/proper karena suhu dingin khususnya lewat tengah malam jelang dini hari
3. Memakai kaus kaki dan sepatu trekking yang nyaman
4. Memakai balaclava/penutup kepala dan sarung tangan
5. Membawa daypack berisi air mineral secukupnya, biskuit atau roti untuk kebutuhan kalori dan menetralisir hawa dingin
6. Membawa masker berfilter untuk mencegah asap belerang terhirup. Atau menutup hidung dan mulut dengan masker kain/bandana/syal yang dibasahi air
7. Membawa head lamp/senter kecil
8. Menyiapkan rain coat/jas hujan
9. Menyiapkan oksigen kaleng beserta obat-obatan bagi pengidap asma
10. Menyiapkan tongkat untuk membantu pendakian bagi yang memerlukan, terutama yang pernah cidera lutut/engkel kaki
11. Pertimbangkan ulang pendakian malam bagi pengidap penyakit jantung
12. Pertimbangkan ulang bila hendak mengajak balita. Kondisi fisik dan adaptasi lingkungan anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Fisik anak-anak di daerah tropis berbeda dengan fisik anak-anak dari Eropa/Amerika yang lebih familiar dengan cuaca dingin. Kondisi oksigen yang tipis diatas gunung dapat menyebabkan kesulitan bernafas/nafas tidak teratur
13. Gunakan kendaraan roda 2 dan roda 4 yang sesuai dengan medan, meskipun motor matic dan mobil tidak berpenggerak 4 roda juga bisa dikendarai sampai ke area parkir Paltuding. Hujan akan membawa material lumpur/kerikil dan material lainnya di jalan aspal yang membahayakan laju maupun pengereman kendaraan non 4WD saat naik menuju Kawah Ijen maupun turun kembali ke kota. Dari kota Banyuwangi menuju Kawah Ijen memerlukan waktu 1,5 jam berkendara. Melewati daerah perkebunan dan hutan lindung. Berhati-hatilah bila menggunakan kendaraan roda 2 karena kabut dan hujan bisa turun sepanjang jalan
14. Pemanasan ringan dan pelemasan otot kaki dianjurkan setelah berkendara menggunakan motor maupun mobil menuju area parkir Paltuding/pos awal pendakian
15. Mulailah berjalan dengan ritme perlahan sampai ritme sedang. Disarankan rehat sejenak 1-2× selama pendakian. Pendakian dari area parkir Paltuding menuju puncak Kawah Ijen menempuh jarak 3,4 km dengan medan bervariasi mulai kemiringan yang cukup tajam, landai dan datar menjelang puncak. Waktu tempuh pendakian berkisar 1,5-2 jam tergantung stamina pendaki dan cuaca yang mendukung. Puncak berada pada ketinggian 2.386 mdpl
16. Minum air dapat mengurangi rasa haus dan kering/tercekat tenggorokan saat pendakian karena pengaruh asap belerang. Perhatikan arah angin dan segeralah berpindah tempat bila angin yang membawa asap belerang datang menerpa
17. Terdapat banyak spot foto alami di puncak dan sepanjang jalur pendakian menuju kawah maupun di area bibir kawah yang luas. Pilihlah spot foto yang aman, tidak mengganggu pejalan lain maupun aktifitas kerja penambang belerang. Hindari berfoto dan merekam gambar video di kawasan sekitar tebing curam, vegetasi pohon bertanah labil serta area berbahaya lainnya

Saat ini Kawah Ijen tetaplah sebuah gunung yang tercatat masih aktif di Indonesia. Gas beracun yang keluar lewat gelembung udara di danau kawah belerang sangat berbahaya dan bisa berakibat kematian pada manusia. Gas ini akan netral dan tidak berbahaya bila terkena sinar ultra violet atau terpapar sinar matahari

Potensi kebakaran vegetasi/tegakan sepanjang rute pendakian tetap ada terutama saat musim kemarau panjang. Kebakaran dahsyat yang tercatat sebagai kebakaran paling besar kawasan Ijen di bulan Oktober 2019 akibat kemarau panjang dan jeda tanpa hujan, membuat kawasan ini ditutup selama hampir 1 bulan. Lahan yang terbakar mencapai luasan lebih dari 1000 ha mencakup Gunung Meranti/Ranti/Rante (area kewenangan Perhutani) dan Gunung Merapi Ungup Ungup (area kewenangan BBKSDA Jawa Timur) serta area di kawasan Gunung Ijen bahkan sampai membakar vegetasi pohon, perdu, semak dan serasah sepanjang jalur pendakian. Kobaran api (surface fire) merembet ke deretan warung di Pos Paltuding/area parkir karena badai juga membuat area yang terbakar menjadi meluas serta menumbangkan pepohonan 

Penyebab bencana kebakaran yang diduga karena kemarau dan pembukaan lahan ini sampai harus ditangani dengan upaya pemadaman api menggunakan helikopter water bombing dan pembuatan sekat bakar agar dampak bencana tidak makin fatal

Akhir bulan Juni – awal Juli 2022 juga terjadi bencana longsor di jalur aspal utama menuju Kawah Ijen. Proses evakuasi material longsoran melibatkan masyarakat, korps relawan, 3 unit alat berat dan 1 unit kendaraan tanki air memakan waktu kurang lebih seminggu untuk membersihkan akses darat tersebut. Dampak dari kejadian ini secara otomatis juga menutup kegiatan kepariwisataan di lereng Gunung Ijen

This is mountain anyway. Be smart traveler. Jadilah pejalan yang pintar. Gali informasi dari pejalan sebelumnya, koran, majalah, brosur, blog, vlog, media sosial maupun website. Mintalah advise dari biro perjalanan dan pemandu yang berpengalaman. Informasi apapun tentang kondisi terakhir di lapangan wajib diperhatikan. Jadi, sekali lagi Ijen tetaplah gunung. Abaikan tips 1-17 dan batalkan pendakian bila kondisi alam tidak memungkinkan