Usaha Jasa Pondok Wisata di Desa Kemiren

Pariwisata berbasis masyarakat yang salah satu bentuknya adalah ekowisata adalah pariwisata yang berpihak pada kepentingan publik. Mereka dilibatkan dan mempunyai peran. Secara berdikari mereka percaya diri untuk meningkatkan kemampuan, mengelola sumber daya lokal dan membangun pusat-pusat informasi wisata di tempat mereka masing-masing

Berbicara tentang ekowisata, Banyuwangi kaya akan potensi wisata jenis ini yang menyelaraskan wisata alam sembari meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Konektifitas antara wisata alam dan kebutuhan akomodasi di sekitar obyek wisata alam menjadi sebuah peluang usaha bagi masyarakat sekitar obyek wisata untuk menyiapkan tempat beristirahat bagi wisatawan serta menjadi tempat berinteraksi antara wisatawan dengan masyarakat lokal

Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi mempunyai beberapa kelebihan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk beraktifitas dan menginap di Desa Kemiren. Berikut 12 poin yang menjadi parameter ketertarikan wisatawan untuk beraktifitas dan menginap di Desa Kemiren, yaitu:

  1. Terletak di jalur utama menuju dan dari Kawah Ijen yang merupakan ikon wisata nasional
  2. Terletak sejalur dengan Perkebunan Kopi Kalibendo yang merupakan perkebunan kopi yang paling mudah dijangkau dari arah kota
  3. Salah satu rute etape dalam even balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen melewati Desa Kemiren sehingga akses jalan bagus berupa aspal hotmix
  4. Mempunyai kearifan lokal berupa adat, tradisi dan kesenian Suku Osing yang selalu ada dalam rentang seminggu dan masih dilakukan sampai hari ini seperti Mocoan Lontar yang bisa menjadi atraksi wisata tambahan bagi wisatawan. Termasuk pula ritual tahunan Ider Bumi, Tumpeng Sewu, upacara pernikahan, khitanan, selametan sawah dan lainnya
  5. Adanya kegiatan familirization trip yg diinisiasi oleh dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan mendatangkan agen travel dari luar daerah
  6. Publikasi tentang Desa Kemiren telah banyak menyebar lewat iklan dan promo yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan telah diangkat oleh media dan individu-individu kreatif melalui media sosial, liputan di koran, majalah, tabloid, video clip, film maupun tayangan televisi
  7. Menjadi tempat kunjungan edukasi dan pertukaran pelajar antar universitas maupun pertukaran kesenian antar propinsi dan antar negara
  8. Kondisi desa yang aman dan bertumbuhnya inisiatif dari kalangan generasi muda desa untuk terus mengembangkan potensi desa menjadi potensi wisata seperti tumbuhnya industri kreatif di bidang usaha kedai dan sangrai kopi tradisional yang juga menjadi salah satu atraksi wisata
  9. Adanya fasilitas listrik, air, kesehatan dan jaringan sinyal telekomunikasi seluler yang baik
  10. Dikelilingi oleh areal persawahan dan mempunyai jalur interkoneksi di dalam desa yang memungkinkan untuk melakukan tur desa/village tour
  11. Bukan jalur buntu. Artinya Desa Kemiren mempunyai akses yang baik dengan desa sekitarnya seperti ke Desa Kenjo dan Desa Tamansuruh di sebelah barat, Desa Olehsari dan Desa Glagah di sebelah selatan, Desa Jambesari dan Kelurahan Boyolangu di sebelah utara dan Kelurahan Banjarsari di sebelah timur. Desa sekitar ini mempunyai potensi wisata agro dan potensi wisata pertanian yang bisa menjadi nilai tambah kemasan bila dirangkai dengan paket wisata Desa Kemiren sebagai jalur utama wisata dari Kawah Ijen
  12. Dihuni oleh kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai jiwa berkesenian tinggi (musik, tari, kerajinan, lukis) dan menurunkan kemampuan ini kepada anak cucunya, serta secara mandiri mendirikan sanggar-sanggar kesenian. Sanggar kesenian ini saat melakukan latihan maupun pertunjukan bisa menjadi atraksi bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Kemiren

Dari 12 faktor inilah terbaca kebutuhan akan sarana akomodasi alternatif yang memenuhi standar kelayakan selain hotel kelas menengah dan hotel berbintang yang diperuntukkan bagi wisatawan domestik maupun asing yang sedang berkunjung di Desa Kemiren. Sarana akomodasi berupa pondok wisata yang mengadopsi bentuk arsitektur lokal ramah lingkungan yang diharapkan mampu menunjang dan memenuhi kebutuhan wisatawan agar memperpanjang durasi berwisatanya

Author

Kisma Donna Wijaya

Tulisan menggunakan analisa SWOT berdasar observasi sejak tahun 2009, analisa literasi, analisa fenomena yang terjadi, interview, kompilasi informasi lapangan, uji coba paket wisata yang dilakukan terus menerus dan interaksi yang baik antara penulis dengan masyarakat lokal

5/5 - (1 vote)
Facebook
Pinterest
Twitter
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *