Coffee Trail
(Kawah Ijen - Gombengsari)

A culture experience in the eastern tip of Java

Letak Banyuwangi yang secara geografis berada di ujung timur Pulau Jawa dan memiliki kawasan terbentang mulai puncak gunung sampai pesisir laut serta dihuni berbagai etnis yang hidup rukun berdampingan, membuat Banyuwangi kaya tradisi yang tetap lestari serta menumbuhkan minat wisatawan untuk terlibat menyelami

Nilai-nilai filosofis yang melekat dalam adat, budaya, dan tradisi seringkali menjadi cerita paling menarik yang bisa diceritakan pada keluarga atau kolega maupun dibagikan lewat  narasi tulis dan foto di media sosial

Kawah Ijen

Kawah Ijen adalah ikon wisata nasional, yang merupakan salah satu tujuan wisata paling diminati di Indonesia

Berangkat dini hari dari tempat bermalam dan jika cuaca cukup baik serta berada dalam kondisi stamina fisik yang prima, wisatawan memiliki kesempatan untuk melihat fenomena api biru (blue fire) satu-satunya di dunia dan matahari terbit pertama di Pulau Jawa 

Perjalanan dimulai dari arah kota dengan menggunakan kendaraan selama 1,5 jam melewati sawah, perkebunan kopi dan hutan tropis menuju Pos Paltuding (parking area). Setelah pengecekan tiket masuk, dilanjutkan trekking 3,4 km menuju puncak Kawah Ijen

Rute sedikit menanjak pada awalnya sekitar 2 km, serta ada juga bagian lereng yang landai. Sekitar 1 km menjelang puncak, rute mendatar cenderung turun. Sesampainya di puncak Kawah Ijen (2.386 mdpl), terhampar pemandangan menakjubkan dari 36 juta³ air belerang sedalam 200 meter yang tertampung dalam danau kawah asam terbesar di Indonesia

Sepanjang rute yang memakan waktu 1,5 – 2 jam pendakian, wisatawan akan banyak berjumpa dengan penambang belerang yang membawa sulfur dan berkesempatan menyaksikan pesona bentang alam yang eksotis. Hutan pegunungan dengan banyak spesies burung, lutung jawa (Javan Leaf Monkey) dan pemandangan jajaran gunung serta lembah yang indah akan menemani perjalanan di taman wisata alam ini

Taman Gandrung Terakota 

Bila monumen menjulang tinggi telah banyak didirikan di destinasi lain di Indonesia, maka di Banyuwangi justru karya unik sebuah situs monumen dipersembahkan terhampar megah membumi dan dekat dengan kehidupan manusia

Situs artifisial berupa ratusan patung terakota Penari Gandrung yang tersebar di banyak titik adalah atraksi utama. Sungguh menarik melihat jajaran patung tembikar atau gerabah yang merupakan pengejawantahan kesenian tradisional yang terbuat dari tanah liat berwarna coklat ini berjajar berdampingan dengan petani penggarap sawah dalam keseharian mereka

Dengan tema wisata budaya, galeri raksasa megakreasi terbuka yang sarat narasi kearifan lokal ini dibangun di lereng Gunung Ijen. Lokasi asri ini terletak di sebuah kawasan dengan pemandangan jajaran gunung seperti Raung, Suket, Meranti dan Merapi Ungup Ungup yang indah, hamparan sawah nan luas, dan juga ditumbuhi dengan pepohonan kopi, durian, bermacam jenis bambu dan tanaman lokal lainnya

Mempunyai makna kesenian dan ketidakabadian, adalah nilai yang disuguhkan oleh Taman Gandrung Terakota. Kerentanan yang muncul dikarenakan karya terakota bersifat ringkih, mudah patah, retak bahkan hancur adalah keniscayaan. Karena sesungguhnya yang abadi adalah proses, makna dan nilai-nilai yang melekat di dalamnya

Desa Kemiren

Desa Kemiren seperti layaknya desa lain di Indonesia, telah beranjak modern dengan segala aspek pembangunan yang terus bertumbuh

Sebagai masyarakat desa yang tak mungkin menampik perubahan, Desa Kemiren tetap kukuh memegang adat istiadat yang masih bisa dilihat sampai hari ini

Gaya hidup, model busana, ragam kuliner berupa makanan khas, aktifitas harian, sampai ke bentuk arsitektur hunian serta kearifan lokal yang melekat adalah potret Desa Kemiren yang biasanya menjadi pemantik keingintahuan wisatawan

Hubungi Kami

Tour Terkait

Rate this post
Post Views: 50