Coffee Trail
(Kawah Ijen - Gombengsari)

The famous Java coffee starts here

Banyuwangi memiliki topografi alam yang unik dimana jarak antara pantai dan lereng gunung hanya 25 km. Dibawah terik matahari serta angin meniup cuaca dingin gunung kearah lembah dan ngarai, membuat tanaman kopi tumbuh subur dan memiliki cita rasa yang khas. Pengaruh asap belerang dari Kawah Ijen dan uap garam dari Selat Bali menambah aroma kopi Banyuwangi menjadi berbeda

Seperti after taste alias jejak rasa yang tak mudah dilupakan, perpaduan eksplorasi wisata alam dan wisata mencicip kopi Banyuwangi selalu memberikan kesan tersendiri bagi penikmat kopi-kopi single origin Nusantara

Kawah Ijen

Kawah Ijen adalah ikon wisata nasional, yang merupakan salah satu tujuan wisata paling diminati di Indonesia

Berangkat dini hari dari tempat bermalam dan jika cuaca cukup baik serta berada dalam kondisi stamina fisik yang prima, wisatawan memiliki kesempatan untuk melihat fenomena api biru (blue fire) satu-satunya di dunia dan matahari terbit pertama di Pulau Jawa 

Perjalanan dimulai dari arah kota dengan menggunakan kendaraan selama 1,5 jam melewati sawah, perkebunan kopi dan hutan tropis menuju Pos Paltuding (parking area). Setelah pengecekan tiket masuk, dilanjutkan trekking 3,4 km menuju puncak Kawah Ijen

Rute sedikit menanjak pada awalnya sekitar 2 km, serta ada juga bagian lereng yang landai. Sekitar 1 km menjelang puncak, rute mendatar cenderung turun. Sesampainya di puncak Kawah Ijen (2.386 mdpl), terhampar pemandangan menakjubkan dari 36 juta³ air belerang sedalam 200 meter yang tertampung dalam danau kawah asam terbesar di Indonesia

Sepanjang rute yang memakan waktu 1,5 – 2 jam pendakian, wisatawan akan banyak berjumpa dengan penambang belerang yang membawa sulfur dan berkesempatan menyaksikan pesona bentang alam yang eksotis. Hutan pegunungan dengan banyak spesies burung, lutung jawa (Javan Leaf Monkey) dan pemandangan jajaran gunung serta lembah yang indah akan menemani perjalanan di taman wisata alam ini

Kelurahan Gombengsari

Terletak di ketinggian 400 – 500 mdpl menjadikan kawasan ini sebagai daerah penghasil kopi dengan kualitas yang baik di Banyuwangi serta memiliki lahan kopi terluas diantara sentra kopi lainnya yakni sekitar 850 ha murni ditanami kopi, dari total lahan perkebunan rakyat di Kelurahan Gombengsari yang mencapai 1.700 ha 

Ratusan hektar lahan kopi varietas robusta dan ekselsa/liberika milik masyarakat Kelurahan Gombengsari biasa dikunjungi oleh tamu mancanegara maupun domestik. Kegiatan utama para wisatawan adalah berjalan-jalan di tengah kebun kopi sambil belajar menyangrai kopi secara tradisional menggunakan wajan tanah dan kayu bakar, menyortir green bean serta memetik buah kopi yang matang bila sedang panen raya

Di destinasi ini edukasi kopi alias cupping menikmati kopi dengan cita rasa unik yang patut dicoba adalah dengan beberapa metode manual brewing seperti tubruk, french press, drip dan V60

Banyak studi dan literatur menyebutkan bahwa kopi yang diolah dan diproses dengan benar aman untuk jantung, juga tidak menyebabkan gangguan pencernaan seperti mag dan asam lambung

Secara umum 300 – 400 mg kafein dalam ukuran total air 750 cc atau diasumsikan setara 5 – 6 cangkir yang diminum tiap hari, dalam biji kopi yang diolah dengan tepat, kaya antioksidan dan justru akan menjaga vitalitas kebugaran tubuh, mengoptimalkan pembakaran lemak serta meningkatkan kemampuan berolahraga

Efek kafein secara ilmiah juga terbukti meningkatkan mood dan konsentrasi, mengendurkan syaraf dan menekan stres, mencegah obesitas, menurunkan resiko diabetes melitus, serta melindungi tubuh dari penyakit Parkinson dan Alzheimer

Rate this post
Post Views: 72